Jumat, 03 Juni 2011

Keindahan Karang Wakatobi


Destinasi kali ini akan mengusik jiwa petualang anda. Sebuah kawasan yang masih terbilang masih asli menawarkan perjalanan yang tak terlupakan. Adalah Kepulauan Tukang Besi, sebuah gugusan kepulauan yang terdiri dari empat pulau besar dengan luas sekitar 821 km2. Empat pulau besar tersebut adalah Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko yang oleh masyarakat setempat biasa diakronimkan sebagai 
WAKATOBI.



Sebagaimana namanya, Tukang Besi, kepulauan ini memang terkenal dengan pembuatan keris tradisional yang indah dan tetap diproduksi hingga sekarang. Gugusan kepulauan ini memiliki alam yang masih asli, tenang dengan air laut yang segar, gua-gua bawah laut yang saling berdekatan satu sama lain yang disuguhkan khusus untuk pecinta alam sejati. Bisa dikatakan bahwa wilayah ini merupakan kawasan wisata taman laut pertama di Indonesia.
Meski menyelam bisa dilakukan setiap saat, tetapi bulan April dan Desember adalah bulan yang paling baik untuk melakukan penyelaman karena cuacanya sangat bagus. Di samping menyelam dan snorkling di pantai juga disediakan khusus motor selam, tour snorkling dan penjelajahan di kepulauan. Sebuah kawasan kecil yang berlokasi di samping pulau Tomia seluas 8 km2, bernama Pulau Tolandona (Pulau Onernobaa)Kawasan wisata juga terdapat di Pulau Wangi-Wangi, Hoga, pulau di sebelah Kaledupa dan Binongko. Selain snorkling dan diving, aktivitas pariwisata lain yang bisa dinikmati adalah pemandangan pantai, menyusuri gua, fotografi, berjemur, dan camping.

Empat pulau besar di Wakatobi memiliki karakteristik khusus, yakni setiap pulau merupakan satu wilayah kecamatan, kecuali Pulau Wangi-Wangi yang terdiri dari dua kecamatan. Wangi-Wangi, pulau pertama yang dijumpai saat memasuki Kabupaten Wakatobi, menjadi pintu gerbang dan paling dekat dengan Pulau Buton. Di sini terdapat pelabuhan besar yang melayani kapal barang dan penumpang di Desa Wanci. Jika Pulau Wangi-Wangi menjadi pintu gerbang transportasi laut, maka Pulau Tomia menjadi pintu gerbang transportasi udara. 

Pastikan Wakatobi menjadi destinasi kunjungan anda selanjutnya. Berikan liburan yang sedikit berbeda kepada keluarga anda.  memiliki keunikan karena pulau ini dikelilingi taman laut yang indah. 

Setelah menempuh perjalanan 5-6 jam dengan kapal cepat dari Kendari, Bau-Bau menjadi tempat transit berikutnya ke Wakatobi. Perjalanan tidak dapat langsung karena jadwal penyeberangan Bau-Bau-Wanci, pintu gerbang Wakatobi terbatas. Lagi pula penyeberangan dengan kapal kayu sekitar satu hari akan sangat melelahkan. Jalur yang biasa dipakai dari Bau-Bau adalah perjalanan darat ke Lasalimu, kecamatan di sebelah tenggara Bau-Bau, sekitar 3 jam. Selanjutnya menyeberang ke Wakatobi. Itu pun jadwal penyeberangan sekali sehari, pukul 06.00. 
Ada dua macam suku di Kepulauan Tukang Besi, yaitu Tukang Besi utara dan selatan. Total penduduk kedua suku tersebut kini mencapai kisaran 250.000 orang, tersebar di empat pulau besar Wakatobi. Mata pencarian suku Tukang Besi adalah bertani. Makanan pokok mereka adalah ubi-ubian, yang biasa dibakar dan dimakan bersama ikan. Suku Tukang Besi selatan juga termasuk rumpun suku Buton. Ketergantungan hidup mereka terletak pada hasil laut yang menjadi santapan sehari-hari. 


Jika anda ingin berkunjung ke Wakatobi, pada bulan Juli-September ombak bisa setinggi gunung. Namun, bagi anda yang berjiwa petualang, ombak besar tidak menjadi halangan untuk mengunjungi gugusan kepulauan di antara Laut Banda dan Laut Flores ini. Tapi bila anda ingin lebih ‚aman’, bulan Oktober sampai awal Desember merupakan pilihan terbaik menikmati keindahan di Wakatobi. Begitulah beberapa pesan penduduk Wakatobi yang ditemui di Kota Bau-Bau.


Sebenarnya Wakatobi tidak hanya mengandalkan transportasi laut dari Bau-Bau atau Lasalimu. Sejak tahun 2001, transportasi udara bisa menjangkau wilayah kepulauan di timur Pulau Buton ini. Namun, ongkos perjalanan sangat mahal, selain itu transportasi udara hanya melayani jalur Denpasar-Wakatobi dengan jadwal tiap 11 hari.
Kepulauan Tukang Besi mempunyai 25 gugusan terumbu karang yang masih asli dengan spesies beraneka ragam bentuk. Terumbu karang menjadi habitat berbagai jenis ikan dan makhluk hidup laut lainnya seperti moluska, cacing laut, tumbuhan laut. Ikan hiu, lumba-lumba dan paus juga menjadi penghuni kawasan ini. Kesemuanya menciptakan taman laut yang indah dan masih alami. Taman laut yang dinilai terbaik di dunia ini sering dijadikan ajang diving dan snorkling bagi para penyelam dan wisatawan. Sejak tahun 1996, kawasan Wakatobi ditetapkan sebagai taman nasional. 

Kamis, 02 Juni 2011

Pantai Baron


Pantai Baron terletak di Kabupaten Gunung Kidul, untuk mencapainya terlebih dahulu kita ke kota Wonosari (Ibukota Kabupaten Gunung Kidul) yang terletak lebih kurang 40 kilometer dari kota Yogyakarta.

Prasarana jalan yang menuju ke kota Wonosari ini cukup baik, dengan melintasi jalan berkelok - kelok naik dan turun, berikut pemandangan yang indah. Transport umum Yogyakarta - Wonosari berupa bus dan micro - bus tersedia dalam jumlah yang cukup.


Jarak antara Wonosari dengan pantai Baron lebih kurang 20 kilometer, dengan kondisi jalan yang beraspal, melintasi bukit bukit kapur yang terkenal dengan sebutan pegunungan seribu. Pantai Baron merupakan teluk yang diapit oleh dinding bukit yang hijau, dipenuhi oleh pohon kelapa. Teluk ini juga merupakan muara dari aliran sungai dibawah batu karang, yang airnya cukup jernih.


Ombak pantai Baron agak besar, tetapi para pengunjung masih dapat berenang di pantai ini sampai batas yang diperkenan-kan, yang ditandai dengan rentangan kawat yang di-bentangkan di atas teluk itu. Baron juga merupakan pang-kalan para nelayan, yang sebagian dari mereka telah memperlengkapi perahu - perahunya dengan mesin motor, sehingga dapat menjangkau laut lebih luas.

Kalangan remaja dan pramuka sering melakukan kegiatan berkemah di tempat ini, disamping melakukan kegiatan lintas alam ke bukit - bukit yang mengelilingi teluk pantainya.

Pantai Kuta



Pantai Kuta Bali adalah tempat yang wajib dikunjungi karena keindahannya tersohor keseluruh dunia. Walaupun sekarang banyak yang lebih memilih pantai Dreamland, namun banyak yang bilang belum ke Bali namanya kalau belum ke pantai Kuta.

Kuta adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Badung Bali. Kuta menjadi favorit destinasi bagi wisatawan mancanegara maupun domestik, oleh karena itu pantai Kuta lebih dikenal dari pantai-pantai lainnya di Bali.

Ribuan wisatawan memadati pantai Kuta Setiap harinya khususnya di depan Hard rock hotel. Tempat ini menjadi tempat favorit untuk berfoto ria. Sehingga suasan di jalan pantai Kuta terkadang agak ramai oleh kendaraan dan wisatawan.

Jika anda berkunjung ke pantai ini ada baiknya dibawah jam lima sore untuk melihat tenggelamnya matahari di ufuk barat. Dengan gradasi warna yang begitu indah dan siluet matahari yang telah mengakhiri sinarnya.

Berjalan diantara deburan ombak dan menikmati hembusan angin pantai yang terkadang lumayan kencang bersama teman atau pasangan sambil sesekali bermain air. Jika anda ingin berenang, sangat disarankan untuk berenang di daerah aman yang telah ditentukan oleh petugas balawista.

Danau Kerinci


DANAU Kerinci memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 m dan terletak pada ketinggian 783 meter dpl. Danau ini menyimpan banyak jenis ikan. Ikan Semah merupakan jenis yang paling digemari dan merupakan ikan endemik. Danau Kerinci terletak pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau.

Terdapat beberapa lokasi yang menarik pada beberapa desa disekitar Danau Kerinci, yaitu Daerah Pesanggarahan dimana kita bisa melihat pemandangan Danau Kerinci dari atas, Tanjung Hatta adalah tempat Bung Hatta menikmati panorama Danau Kerinci dan menanam pohon disana, Desa Seleman terdapat Rumah Laheik yang merupakan rumah khas kerinci, dan di Desa Pulau Tengah terdapat Dolmen Batu Raja dan Masjid Keramat Pulau Tengah dan di sekitar danau Kerinci terdapat sejumlah batu berukir yang diduga peninggalan manusia megalit.
Pada tiap tahunnya, di Danau Kerinci diadakan Festval Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi seni masyarakat lokal.

Danau Kembar


Solok merupakan kabupaten yang kaya akan danau-danau indah. Tak kurang dari empat danau terdapat di sana, yaitu: Danau di Atas, Danau di Bawah, Danau Singkarak dan Danau Talang. Saya sungguh beruntung bisa mengunjungi beberapa di antaranya dan menikmati keasrian alamnya. 




Tujuan pertama saya  adalah Danau di Atas dan Danau di Bawah yang sering disebut juga sebagai Danau Kembar. Danau Kembar memang terdiri dari dua danau yang terpisah jarak sekitar 1 km. Meskipun dibilang kembar, keduanya sungguh berbeda baik dari luas, bentuk maupun ketinggiannya. Kita bisa melihat keduanya bersamaan bila sedang berada sangat tinggi, mungkin ketika sedang berada di atas helikopter.

Kami berangkat dari Kota Padang pada jam 10 pagi ketika cuaca masih cerah. Di Lubuk Aluih, kami mengambil jalan ke kanan untuk menuju arah Solok, kabupaten di mana kedua danau tersebut berada. Hutan pinus, perkebunan teh dan lembah berada di kiri kanan yang kami lewati dari kala itu. Hijau di mana-mana. 




Setelah sekitar 3 jam perjalanan, sampailah kami ke danau pertama, yaitu Danau di Atas. Untuk mengunjunginya,  kami harus membayar tiga ribu rupiah per orang kepada seorang pemuda. Ketika kami meminta tiket masuk, pemuda tersebut hanya berkata, "Danau ini sekarang diurus sama pemuda sini". Ini berarti kami tidak mendapat tiket. 

Danau di Atas adalah danau yang lebih besar dibanding satunya. Terdapat sebuah dramaga kayu kecil di sana. Sejumlah anak kecil tampak sedang bermain dan membantu bapak-bapak yang mencuci dan menjemur pakaian di sana. Tidak ada pengunjung lain selain grup kami kala itu. Sayang sekali, padahal tempat ini menyajikan pemandangan danau yang alami dengan air yang bening. Pohon-pohon pinus yang tumbuh di tepian membuatnya seakan dijaga pagar alami.

Cuaca mendung membuat kami tak bisa berlama-lama di sana. Kami beranjak menuju tujuan kedua, yaitu Danau di Bawah yang berjarak kira-kira 1 km di tempat yang terletak lebih tinggi. Uni Miya, pendamping kami, bercerita bahwa danau tersebut dinamakan Danau di Bawah karena, ketika melihatnya, danau tersebut terletak di bawah kita. 
Maksudnya, kita harus berjalan ke tempat yang lebih tinggi untuk melihat danau tersebut.
Setibanya di depan pintu masuk, seorang pemuda langsung mematok bea sebesar Rp.20.000,- untuk mobil kami yang berisi empat orang. Sempat ada tawar menawar, namun dia bersikukuh dengan permintaannya. 



Perjalanan panjang dan mendaki kami itu terbayar dengan pemandangan Danau di Bawah yang memang indah. Kontur Alahan Panjang yang berbukit-bukit, membuatnya seperti mangkok hijau raksasa. Terdapat sejumlah kebun sayur dan pesawahan di sekelilingnya. Tanah dan iklimnya yang sejuk membuatnya jadi tempat yang sesuai untuk berbagai bunga dan buah-buahan. 

Ya, Danau di Atas dan Danau di Bawah memang menyajikan pemandangan alam yang masih cantik dan apa adanya. Namun jangan berharap bisa menemui fasilitas wisata yang mewah di sini. Ketiadaan tiket masuk, bangunan cottage dan restoran yang tampak seperti rumah hantu, dan sampah yang tersebar di beberapa sudut cukup menjelaskan seperti apa pengelolaan wisata danau ini. 

Tertarik dengan wisata danau dan perbukitan? Saya yakin anda pun akan menyukai keindahan Danau Kembar ini. Cantiknya alam meninggalkan kesan yang menyenangkan. Seperti perasaan yang kami dapatkan dari sana. 

Lembah Harau


Lembah Harau yang terletak di propinsi Sumatera Barat ini merupakan jurang yang besar dengan diameter mencapai 400 m. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m. Pokoknya, Dari mulai saat memasuki Lembah Harau ini kita akan menemukan banyak keindahan yang memukauu sepanjang jalan . Sangatlah cocok kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi tempat ini memberi julukan Yosemite nya Indonesia. Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926.




Pada monumen itu tertera tanda tangan Asisten Residen Belanda di Lima Puluh Koto saat itu, F. Rinner, dan dua pejabat Indonesia,Tuanku Laras Datuk Kuning nan Hitam dan Datuk Kodoh nan Hitam. Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana Anda akan menemukan cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau seluas 270,5 hektar. Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harauter terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatera. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini. Hewan ini jinak dan suka mondar-mandir dalam kerumunan pengunjung. Namun, Anda tetap perlu hati-hati. Karena ada juga monyet yang binal dan suka usil. Tak jarang mereka mengambil makanan atau barang-barang bawaan pengunjung, dan mencakar ketika didekati.


Binatang primata lainnya yang hidup di suaka margasatwa ini, seperti siamang (Hylobatessyndactylus) dan simpai (Presbytis melalopos). Suara mereka sering terdengar tapi jarang menampakkan diri. Fauna lain yang dilindungi di cagar alam ini juga termasuk harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), beruang (Helarctos malayanus), tapir (Tapirus indicus), kambing hutan (Capriconis sumatrensis), dan landak (Proechidna bruijnii). Sebanyak 19 spesies burung, termasuk burung kuau (Argusianus argus) dan enggang (Anthrococeros sp), menjadi penghuni suaka margasatwa Lembah Harau yang dilindungi undang-undang. Kawasan ini juga dilengkapi dengan Taman Wisata Lembah Harau. Taman wisata yang luasnya 27,5 hektar ini ditetapkan sejak tahun 1979. 



Potensi taman wisata ini adalah empat buah air terjun, gua, celah alam, dan tebing terjal membentuk suatu pemandangan yang indah dan menakjubkan. Di sini, tersedia fasilitas rekreasi seperti kolam pemandian, tempat berkemah, dan jlan setapak untuk hiking keliling kawasan. Harga tanda masuk relatif murah. Di loket penjualan karcis, akan mendapatkan peta kawasan cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau. Bila membutuhkan penunjuk jalan, kita juga bisa menggunakan jasa tenaga guide yang yang dibayar harian. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 km dari Kotamadya Payakumbuh, atau 47 km timur laut kota Bukittinggi. Untuk akses ke sana, Bisa memulainya dari terminal Aur Kuning di Bukittinggi. Naik bus ke jurusan Payakumbuh, kemudian diteruskan dengan naik bus ke Sari Lama atau Lamaksari. Dari Sari Lama perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 4 km (sekitar satu jam) menuju ke pintu masuk cagar alam. 

Rabu, 01 Juni 2011

Obyek Wisata Dieng



Kawasan wisata Dieng di Jawa Tengah yang menyimpan tidak kurang dari 21 objek wisata (ow) alam masih menjadi wisata andalan bagi daerah ini untuk menyedot wisatawan nusantara maupun asing.
Puluhan objek wisata itu memiliki aneka ragam “atraksi alam” baik berupa telaga, gua, sumber air panas, air terjun, dan yang lainnya, sampai saat ini masih menjadi wisata andalan bagi Provinsi Jawa Tengah umumnya, dan Kabupaten Wonosobo serta Banjarnegara khususnya, kata Drs. Markun Sriyanto, pegiat pariwisata di Wonosobo, Rabu.
“Objek wisata alam di kawasan Dieng memang terdapat di dua kabupaten yakni Wonosobo dan Banjarnegara,” katanya ketika dihubungi dari Semarang.

Menurut dia, objek wisata alam yang ada di Kabupaten Wonosobo ada sekitar 12 objek, meliputi telaga warna, telaga pengilon, gua Semar, gua sumur, gua jaran, batu tulis/batu Semar, kawah sikendang, telaga cebong, air terjun sikarim, air terjun seloka, Gunung Sikunir dan telaga menjer.
Sedangkan objek wisata alam kawasan Dieng yang masuk Kabupaten Banjarnegara tak kurang dari sembilan objek meliputi Curug Sirawe, Kawah Sikidang, Telaga Balekambang, Telaga Merdada, Telaga Dringo, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Sumur Jalatunda dan Gua Jimat.
“Sampai saat ini semua objek wisata tersebut terus dikelola oleh masing-masing pemkab tersebut dengan baik, bahkan Dinas Pariwisata Jateng juga aktif memasarkan objek wisata yang ada di daerah ini,” katanya.
Karena itu tidak mengherankan jika Objek Wisata Dieng sampai sekarang terus diminati baik oleh wisatawan nusantara maupun asing, katanya.
Menurut dia, selain objek wisata alam, kawasan Dieng juga memiliki atraksi budaya berupa hasil olah budi manusia, misalnya seni pertunjukan tari Angguk, dan tradisi cukur rambut gembel serta beraneka ragam seni kerajinan.
Sedangkan peninggalan bersejarah meliputi kelompok Candi Arjuna, Candi Dwarawati, Candi Gatotkaca, Candi Bima, watu kelir, tuk Bimolukar dan Ondho Buddho.

Selasa, 31 Mei 2011

Pantai Parang Tritis


Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.
Pssst, YogYES akan memberitahu sebuah rahasia. Belum banyak orang tahu bahwa di sebelah timur tebing ini tersembunyi sebuah reruntuhan candi. Berbeda dengan candi lainnya yang terletak di daerah pegunungan, Candi Gembirawati hanya beberapa ratus meter dari bibir Pantai Parangtritis. Untuk menuju candi ini, kita bisa melewati jalan menanjak dekat Hotel Queen of the South lalu masuk ke jalan setapak ke arah barat sekitar 100 meter. Sayup-sayup gemuruh ombak laut selatan yang ganas bisa terdengar dari candi ini.
Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Hotel Queen of the South adalah sebuah resortmewah yang diberi nama sesuai legenda ini. Sayangnya resort ini sekarang sudah jarang buka padahal dulu memiliki pemandangan yang sanggup membuat kita menahan nafas.

Sunset yang Romantis di Parangtritis

Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas.Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir pantai.
Baiklah, ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah bendi. Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2 ini tak kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis tempat gugusan karang begitu indah sehingga sering dijadikan spot pemotretan foto pre-wedding. Senja yang remang-remang dan bayangan matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin membangkitkan suasana romantis.
Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut yang kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum pernah bermain layang-layang sekalipun.
Masih enggan untuk pulang walau matahari sudah terbenam? Tak lama lagi beberapa penjual jagung bakar akan menggelar tikar di pinggir pantai, kita bisanongkrong di sana hingga larut malam. Masih juga belum mau pulang? Jangan khawatir, di Pantai Parangtritis tersedia puluhan losmen dan penginapan dengan harga yang terjangkau.

Tempat Wisata Candi di Yogyakarta

Berikut tempat-tempat Wisata Candi yang wajib kalian kunjungi di Yogyakarta.




Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-9



 Candi Prambanan, Candi Hindu tercantik di Dunia

Candi Ijo, Candi yang Letaknya Tertinggi di Yogyakarta




Istana Ratu Boko, Kemegahan Penuh Kedamaian 



21 Tahun Merangkai "Puzzle" Candi Sambisari



Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta



Candi Tara, Peninggalan Budha Tertua di Yogyakarta




Membaca Pesan dari Nirwana di Candi Gampingan




Mengungkap Teka-Teki Bendungan Kuno di Sekitar Candi Kedulan



Candi Mendut



Candi Pawon


Senin, 30 Mei 2011

Danau Toba



Gunung Toba adalah super volcano yaitu gunung aktif dalam kategori sangat besar, meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu yang kini hanyalah sebuah danau yaitu Danau Toba, Sumatra Utara, Indonesia yang merupakan bekas kaldera terbesar di dunia.

Bukti Ilmiah

Pada tahun 1939, geolog Belanda Van Bemmelen melaporkan, Danau Toba, yang panjangnya 100 kilometer dan lebarnya 30 kilometer, dikelilingi oleh batu apung peninggalan dari letusan gunung. Karena itu, Van Bemmelen menyimpulkan, Toba adalah sebuah gunung berapi. Belakangan, beberapa
menyimpulkan, Toba adalah sebuah gunung berapi. Belakangan, beberapa peneliti lain menemukan debu rhyolit yang seusia dengan batuan Toba di Malaysia, bahkan juga sejauh 3.000 kilometer ke utara hingga India Tengah.

Beberapa ahli kelautan pun melaporkan telah menemukan jejak-jejak batuan Toba di Samudra Hindia dan Teluk Bengal. Para peneliti awal, Van Bemmelen juga Aldiss & Ghazali (1984) telah menduga Toba tercipta lewat sebuah letusan maha dahsyat. Namun peneliti lain, Vestappen (1961), Yokoyama dan Hehanusa (1981), serta Nishimura (1984), menduga kaldera itu tercipta lewat beberapa kali letusan. Peneliti lebih baru, Knight dan sejawatnya (1986) serta Chesner dan Rose (1991), memberikan perkiraan lebih detail: kaldera Toba tercipta lewat tiga letusan raksasa.

Penelitian seputar Toba belum berakhir hingga kini. Jadi, masih banyak misteri di balik raksasa yang sedang tidur itu. Salah satu peneliti Toba angkatan terbaru itu adalah Fauzi dari Indonesia, seismolog pada Badan Meteorologi dan Geofisika. Sarjana fisika dari Universitas Indonesia lulusan 1985 ini berhasil meraih PhD dari Renssealer Polytechnic Institute, New York, pada 1998, untuk penelitiannya mengenai Toba.

Berada di tiga lempeng tektonik
Letak Gunung Toba (kini: Danau Toba), di Indonesia memang rawan bencana. Hal ini terkait dengan posisi Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yakni Aurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Sebanyak 80% dari wilayah Indonesia, terletak di lempeng Aurasia, yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Banda.

Lempeng benua ini hidup, setiap tahunnya mereka bergeser atau menumbuk lempeng lainnya dengan jarak tertentu. Lempeng Aurasia yang merupakan lempeng benua selalu jadi sasaran. Lempeng Indo-Australia misalnya menumbuk lempeng Aurasia sejauh 7 cm per tahun. Atau Lempeng Pasifik yang bergeser secara relatif terhadap lempeng Aurasia sejauh 11 cm per tahun. Dari pergeseran itu, muncullah rangkaian gunung, termasuk gunung berapi Toba Jika ada tumbukan, lempeng lautan yang mengandung lapisan sedimen menyusup di bawahnya lempeng benua. Proses ini lantas dinamakan subduksi atau penyusupan.

Gunung hasil subduksi, salah satunya Gunung Toba. Meski sekarang tak lagi berbentuk gunung, sisa-sisa kedasahyatan letusannya masih tampak hingga saat ini. Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk akibat meletusnya Gunung Toba sekitar tiga kali yang pertama 840 juta tahun lalu dan yang terakhir 74.000 tahun lalu. Bagian yang terlempar akibat letusan itu mencapai luas 100 km x 30 km persegi. Daerah yang tersisa kemudian membentuk kaldera. Di tengahnya kemudian muncul Pulau Samosir.

Letusan
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali.

Letusan pertama terjadi sekitar 840 juta tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 juta tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu puluhan kilometer.

Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.

Danau Singkarak



BERKUNJUNG ke Sumatera Barat belum lengkap rasanya tanpa menyempatkan ke Danau Singkarak. Daerah dengan hamparan pasir yang landai mengundang Anda untuk bercumbu dengan riaknya air danau yang terasa dingin menjilat jemari lembut Anda. Benar-benar pesona yang tidak akan terlupakan.

Anda layangkan pandangan ke arah jalan raya, terlihat jajaran pohon yang menghijau di sepanjang pinggiran danau. Di samping indah, Danau Singkarak juga cocok digunakan sebagai tempat olahraga (sport tourism) seperti di darat bisa untuk jalan santai, jogging, ataupun senam.

Di danau untuk olahraga berenang, fishing, dayung dan olahraga udara, seperti paragliding, terjun bebas, parasailing, atau paralayang yang melayang di udara bebas dengan pemandangan yang indah.

Selain pemandangan yang indah, Danau Singkarak juga memiliki keistimewaan yang lebih dibandingkan danau lainnya di dunia. Berbagai jenis ikan hidup pada danau air tawar itu.

Setidaknya, saat ini ada 19 jenis ikan, seperti ikan asang, piyek, balingka, baung, dan ikan sasau, yang konon dapat mencapai ukuran berat hingga 8 kilogram. Juga ada spesies ikan langka yang mungkin hanya satu-satunya di dunia. Spesies ini bernama ikan bilih (Mystacoleucus Padangensis).

Ikan bilih hanya ada satu-satunya di Danau Singkarak. Ikan yang terkenal gurih ini akan menjadi oleh-oleh tidak terlupakan. Bagi warga sekitar, ikan ini menjadi sumber mata pencarian.

Namun karena ikannya makin langka, harganya pun lumayan bervariasi. Para nelayan di Danau Singkarak, ikan itu dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. Akan tetapi, kalau sudah masuk ke pasar, harganya meningkat menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Bila sudah lelah bercumbu dengan air danau dan lapar datang, Anda tidak akan kesulitan mencari makan-makan khas danau Singkarak, baik itu pangek sasau yang terkenal enak, maupun goreng bilih yang tersedia di warung-warung makan di sekitar Danau Singkarak.

Tetapi bila Anda membawa bekal dari rumah, tinggal membentangkan tikar dan menikmati makanan tentu akan terasa lebih nikmat, makan di pinggir danau berair jernih ditemani ikan-ikan bilih yang berenang sesuka hati serta riak-riak kecil air.

Bagi Anda yang membawa anak-anak untuk berwisata ke Danau Singkarak disarankan tidak berhenti di sepanjang jalan di pinggir danau, tetapi mengunjugi objek wisata Tanjung Mutiara yang terdapat di Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan. Tanpa mengurangi keindahan alam yang memesona, Anda dan keluarga dapat bermain air dengan tenang dan nyaman.

Sementara bagi penyuka olahraga sepeda, dapat mengelilingi Danau Singkarak sambil menikmati keindahan pemandangan yang begitu memesona; hamparan sawah, nyiur melambai, nelayan dan kesibukannya mencari ikan, dapat Anda saksikan di sepanjang jalan yang melingkari danau tersebut.

Untuk mencapai danau seluas 129.70 kilometer persegi ini sangatlah mudah, baik dengan mengunakan angkutan umum maupun pribadi. Dari bandara internasional Minangkabau hanya ditempuh waktu dua jam perjalanan dan tarif angkutan sebesar Rp35 ribu. Harga yang cukup murah untuk suatu keindahan tiada tara persembahan wisata alam Tanah Datar.

Sabtu, 28 Mei 2011

Tangkuban Perahu


Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor.Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik.

Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Jalan menuju Tangkuban perahu, dikiri kanan jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk banget. Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
Jikalau anda berkunjung ke Bandung, luangkan waktu anda mengunjungi tangkuban perahu. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, semuanya akan membuat anda puas. Mengunjungi tangkuban perahu berarti anda telah menikmati wisata alam, wisata lagenda, dan juga wisata belanja. Karena di kawasan gunung ini banyak kita jumpai pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam sauvenir, makanan, dll. Di bibir kawah gunung ini anda juga bisa berjalan-jalan dengan menunggangi kuda sewaan, yang semuanya akan menambah kepuasaan anda berwisata. Datang dan Nikmati..!!!

Kawah Putih


Kawah Putih terletak di daerah Selatan Kota Bandung, berjarak 46 km atau 2,5 jam dari Kota Bandung sampai pintu gerbang menuju lokasi kawah.Daripintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekitar 5 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit. Melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan alam dengan aneka ragam species tanaman. Kawah putih terletak di sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha.Dahulu kala,masyarakat menganggap kawah ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini.
Kepercayaan inipun lantas dibantah,ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut  tidak lain disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat.Namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. Baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna airnya yang terang dan juga selalu berubah2. Inilah yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih,
sehingga kawah ini kemudian dikenal sebagai kawah putih. Beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. Didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai  sebagai tambang belerang. tak heran jika beberapa kawah tiba2 beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk2 akibat menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.
Keindahan danau Kawah Putih, memang sangat mempesona dan menakjubkan.  Ditambah lagi suhunya yang sejuk banget sepanjang hari (bersuhu sekitar 8-22 derajat celcius). Mungkin karena kawah ini terletak di gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.434m diatas permukaan laut. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih. Karena keindahan alamnya, Kawah Putih sering dijadikan tempat Photo prawedding (sangat banyak), syuting film dan sinetron. Bahkan sekarang ini di Bandung dan kota2 sekitarnya juga, 
jikalau ada yang mau photo prawedding, kawah putih akan selalu menjadi pilihan utama.  Keindahan kawah putih memang susah diungkapkan dengan kata2. Datang dan nikmati sendiri dech..Dijamin anda pasti terkagum-kagum. Bahkan ada beberapa artikel tentang kawah putih yang pernah saya baca di internet, mengandaikan keindahan kawah putih itu "Seperti Surga yang tercecer" [Luar biasa ya..!!].
Dalam perjalanan menuju kawah, kita akan melewati objek yang menarik seperti rel kereta tua, sawah yang menguning, kebun teh yang hijau dan luas dan hutan pinus. Searah dengan jalur kawah putih anda bisa meneruskan perjalanan ke 
Situ Patengan atau berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, atau berenang di kolam renang airpanas ciwalini. Jalan dari jalan raya Ciwidey hingga ke areal parkir di dekat kawah, memang sedikit rusak, tapi itu tidak menyurutkan niat pengunjung Kawah Putih untuk datang kesana. Dari hari ke hari pengunjungnya terus berjubeldan bertambah banyak. Mungkin karena asik jalan2 tidak terasa sudah malam, jangan takut, disini banyak tersedia penginapan yang bisa anda sewa untuk menginap. Pergi atau pulang dari kawah putih jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali.Disana anda bisa memetik sendiri buahnya tuk dibawa pulang.
Penasaran kan?? makanya, bila sedang mengunjungi Bandung, atur waktu anda dan cobalah mampir di Kawah Putih. Dijamin akan menjadi perjalanan yang memuaskan.

Situ Patenggang

Situ Patengan (atau Patenggang) di Ciwidey, Bandung Selatan, dapat dijadikan salah satu pilihan destinasi akhir pekan bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Jaraknya, 185 km dari Jakarta melalui tol Cipularang.
Terletak di ketinggian sekitar 1600 m di atas permukaan laut, danau ini dikelilingi kebun teh Rancabali. Anda tidak hanya dapat menyaksikan danau yang tenang, tapi juga menikmati hijaunya kebun teh dengan topografi memesona.

Nama danau ini berasal dari kata pateang-teangan yang berarti saling mencari. Alkisah, dahulu kala dua insan manusia bernama Ki Santang jatuh cinta kepada Dewi Rengganis yang sangat cantik. Setelah berpisah sekian lama, mereka bertemu kembali di daerah yang kini disebut Batu Cinta.

Ketika berkunjung ke sana baru-baru ini, saya benar-benar takjub dengan pemandangan di sana. Saya tak menyangka Situ Patengan ternyata seindah itu — sebab tempat ini tidaklah seterkenal objek wisata lain di sekitar Bandung.

Untuk memasuki lokasi danau, Anda harus membayar tiket masuk Rp 6 ribu per orang dan Rp 11.500 per mobil. Tidak terlalu mahal bukan?

Dari gerbang tiket menuju lokasi danau, Anda akan melalui jalan yang membelah kebun teh. Pemandangannya sungguh luar biasa. Sebuah danau membentang di tengah hamparan kebun teh dan di tengah-tengah danau, terdapat sebuah pulau kecil.

Jika ingin mengunjungi Batu Cinta (tempat Ki Santang bertemu Dewi Rengganis), Anda dan rombongan bisa menggunakan perahu dayung dengan ongkos Rp 130 ribu pp — yang bisa ditawar hingga setengah harga.

Perjalanan ke lokasi Batu Cinta membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Di lokasi ini, Anda dapat mendaki bukit di belakangnya, memasuki kebun teh dan mengambil gambar di situ. Ada pula sebuah tempat yang lebih tinggi dari sekelilingnya, sehingga Anda bisa leluasa mengambil gambar sekeliling danau. 

Waktu terbaik untuk datang ke Situ Patengan adalah pagi hari, saat langit masih berwarna biru bersih. Perpaduan biru langit dan hijau kebun teh menghasilkan pemandangan yang tak terlupakan.

 
Copyright (c) 2010 Tempat Wisata Asik. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes, Gifts for GirlFriend And Skull Belt Buckles.